Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pembelajaran;
seberapa banyak peningkatkan ketrampilan gerak ritmik; mengetahui perubahan
perilaku peserta didik setelah mengikuti pembelajaran gerak ritmik melalui
musik. Metode dan desain yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, yang berjumlah 27 peserta
didik. Hasil penelitian meningkatkan.
Kondisi awal masuk kategori kurang, kategori cukup pada siklus I, dan kategori
baik pada siklus II. Peningkatan hasil belajar dilihat dari nilai rata-rata
kondisi awal 71,81, 72,78 pada siklus I, dan 82,37 pada siklus II. Adapun
perubahan perilaku peserta didik terjadi peningkatan signifikan.
Kata kunci:
kompetensi gerak Ritmik,musik.
PENDAHULUAN
Pada umumnya dikatakan bahwa sejarah
senam tidak dapat dipisahkan atau sangat erat dengan sejarah perkembangan
pendidikan jasmani dan pendidikan secara keseluruhan. Pada ahli filsafat
percaya bahwa apabila tingkat kesegaran jasmani menurun maka tingkat pendidikan
juga menurun. Apabila ini terjadi maka para pendidik harus mengarahkan
perhatiannya kepada faktor peningkatan kesegaran jasmani (Suyati, dkk,
1995:717)
Eso Suwarso-Sumarya (2010:96) senam
aktivitas jasmani diciptakan pada tahun 2008, oleh karena itu lebih dikenal
dengan nama SAJ 2008. Gerakan senam ini dapat dilakukan dengan mudah dalam
waktu yang relatif singkat. Adapun gerakannya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
gerakan pemanasan, gerakan inti, dan gerakan pendinginan. Sedangkan gerakan
senam irama berupa gerakan-gerakan yang kreatif itu sangat sulit bila hanya
dengan aba-aba. Dengan adanya kesulitan yang dialami peserta didik kelas III Sekolah
Dasar Negeri Karangmojo 01 Weru Sukoharjo semester I tahun pelajaran 2010/2011,
maka peneliti menggunakan metode musik pengiring dengan pola gerak tidak
berpindah tempat dan berpindah tempat. Musik
ritmik menurut Narimo, Eka Katminingsih, (2010:28) Setiap lagu pasti diiringi
alat musik, baik alat musik melodi maupun alat musik ritmis. Alat musik ritmis
dapat dinilai melalui irama, perbedaan ketukan, dan cara memakainya. Alat musik
ritmis dalam lagu digunakan untuk memainkan irama-irama dalam lagu. Dalam hal
ini dapat juga digunakan untuk mengiringi senam irama. maka peneliti mencoba meningkatkan senam
irama dengan menerapkan model pembelajaran melalui musik. Berdasarkan musik
sasaran utamanya sama, yakni mengajak peserta didik untuk berlatih dengan musik
untuk meningkatkan senam irama agar menjadi lebih bermakna.
Adapun masalah pokok di atas dapat dijabarkan
dalam rumusan-rumusan masalah sebagai berikut: (1) bagaimanakah proses
pelaksanaan pembelajaran senam irama melalui musik pada peserta didik kelas III
SDN Karangmojo 01 Weru Sukoharjo semester I tahun pelajaran 2010/2011; (2)
seberapakah banyak peningkatan ketrampilan senam irama setelah diberikan
pembelajaran dengan melalui musik pada peserta didik kelas III SDN Karangmojo
01 Weru Sukoharjo semester I tahun pelajaran 2010/2011; dan (3) bagaimanakah perubahan
perilaku terhadap peningkatan ketrampilan
senam irama setelah diberikan pembelajaran melalui musik pada peserta didik
kelas III SDN Karangmojo 01 Weru
Sukoharjo semester I tahun pelajaran 2010/2011.
Berdasarkan
uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendiskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran ketrampilan senam
irama melalui musik; (2) meningkatkan ketrampilan senam irama melalui
pembelajaran musik; dan (3) meningkatkan
perubahan perilaku peserta didik dalam ketrampilan senam irama setelah
diberikan pembelajaran melalui musik pada peserta didik kelas III Sekolah Dasar
Negeri Karangmojo 01 Weru Sukoharjo semester I tahun pelajaran 2010/2011.
Manfaat
yang diperoleh dari penelitian ini pada dasarnya ada dua yaitu:
manfaat praktis bagi peserta didik, (1) akan meningkatkan semangat,
kreatifitas, motivasi belajar, sikap ilmiah, kedisiplinan dan tanggung jawab;
(2) peserta didik akan memiliki banyak pengalaman dalam senam irama dengan
proses pembelajaran yang menyenangkan. Dengan kemudahan dan model pembelajaran
yang menyenangkan tersebut membuat peserta didik akan lebih percaya diri untuk
menghadapi proses pembelajaran berikutnya. Bagi guru: (1) akan memiliki banyak
pengalaman membuat penelitian tindakan kelas yang hasilnya sangat bermanfaat
terhadap kemajuan pembelajaran senam irama dan dapat dialurkan kepada guru-guru
lain; (2) guru akan semakin kaya dengan hasil karya peserta didik, sehingga akan
menghidupkan suasana dalam olah raga; (3) guru akan semakin kaya dengan
tehnik-tehnik dan metode pembelajaran senam irama, sehingga menentukan teknik
dan metode yang tepat untuk anak didiknya.
Manfaat
teoritis : penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dibidang
pendidikan sebagai upaya meningkatkan
pendidikan jasmani pada peserta didik, selain itu hasil penelitian inipun dapat
digunakan peneliti lainnya sebagai referensi dan sarana untuk menambah wawasan.
LANDASAN
TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Landasan
Teori
Hakikat
Senam Irama
Senam irama
yang sering kita lakukan adalah senam poco-poco, senam cha-cha, Senam Kesegaran
Jasmani (SKJ) dan Senam Ria Anak Indonesia (SRAI). Selain untuk melatih
koordinasi gerak tangan dan kaki, senam irama juga berguna untuk kesehatan dan
sebagai sarana hiburan (Modus Pintar 2010:44). Pola gerak dengan mengikuti
irama yang teratur akan menghasilkan keindahan gerak. Sedangkan irama yang
dimaksud dapat berupa iringan musik, nyanyian maupun hitungan. Dalam hal ini
ditekankan pada Senam Kesegaran Jasmani (SKJ). Modus Pintar (2011:33) Senam
Kesegaran Jasmani (SKJ) senam ini ternyata mampu menjaga dan meningkatkan
kesegaran jasmani seseorang jika secara teratur dilaksanakan. Walaupun banyak
mengalami perubahan gerak dari waktu ke waktu namun pada intinya sama.Karena
manfaatnya yang besar SKJ dapat diajarkan di sekolah-sekolah dasar karena
gerakannya mudah dipraktekkan oleh siswa. Prinsip-prinsip senam SKJ adalah: (1)
waktu pelaksanaan tidak lebih dari 15 menit; (2) gerakan sederhana dan meliputi
seluruh bagian badan; (3) mengikuti irama perkalian delapan; (4) urutan gerakan
sistematis; (5) mudah dilakukan oleh anak-anak karena pola gerak sesuai
kemampuan motorik anak; (6) musik pengiring yang menarik sehingga memotivasi
anak untuk bergerak; (7) dapat dilakukan laki-laki dan perempuan; (8) indah dan
menarik.
Dengan
demikian gerakan senam irama berupa gerakan-gerakan yang kreatif, serasi dengan
musik pengiring dengan pola gerak tidak berpindah tempat dan berpindah tempat.
Perkembangan senam irama atau senam ritmis bersamaan dengan datangnya perubahan
di bidang seni panggung, seni musik dan seni tari.
Teknik Alat Musik
Pengaruh musik
ke dalam senam dibawa oleh dalcroze melalui latihan jasmani. Ia adalah seorang
guru musik pengaruh musik ke lapangan latihan jasmani. Ia berpendapat bahwa
tema-tema dapat dinyatakan dengan gerak-gerak jasmani. Gerak jasmani dapat
membawa ke pemusik lebih baik. Yang dimaksud oleh dia ialah untuk belajar agar
lebih mudah dapat menyesuaikan irama musik harus berlatih. Latihan-latihannya
melalui gerak jasmani. Menurut Dalcroze dalam Suyati (1995:751) musiklah yang
lebih penting, latihan jasmani hanya untuk alat pendidikan musik. Meskipun
Dalcroze mementingkan musik dari pada gerak tubuh, tetapi ini merupakan modal
sebagai dorongan terciptanya senam irama. Bode dalam Suyati (1995:752)
berpendapat bahwa musik kurang penting tetapi pernyataan tentang isi jiwa
dengan gerakan-gerakan yang ritmis. Jadi pendapatnya merupakan sistem
pendidikan jasmani. Musik merupakan alat pengiring agar anak-anak mendapatkan
perangsang psikis membebaskan tekanan jiwa. Gerakan yang dikehendaki Bode
adalah: sesuai dengan hukum-hukum biologis dan fisiologis dapat dipertanggungjawabkan, peregangan dan pengenduran otot secara tepat,
bergiliran mencapai klimaks secara berangsur-angsur, meliputi seluruh badan,
meliputi gaya berat dan gaya pusing.
Dengan
gerakan-gerakan tersebut di atas Bode menginginkan dapat memperkuat dan
memperkembangkan ritme serta batin. Bode lebih mengutamakan gerak di bawah
pengaruh intuisi, karena gerak ini lebih menjiwai.
Alat
musik merupakan suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan
mengahasilkan musik Seni Musik SMP (2006:122). Narimo, Eka Katminingsih
(2010:34) alat musik ritmik adalah alat musik tak bernada. Alat musik ritmis
hanya bisa memainkan irama dalam lagu. Cara memainkan alat musik ritmis dengan
dipukul, baik dipukul dengan tangan maupun dengan alat, ataupun dikocok. Alat
musik ritmik, misalnya drum, kendang, kastanyet, triangel, tamborin, rebana,
simbal. Sebelum memainkan alat musik ritmik perlu pengaturan alat agar
menghasilkan suara sebaik-baiknya. Dengan demikian, bermain alat musik ritmik perlu
memperhatikan tanda-tanda yang terdapat dalam lagu misalnya dinamik dan tempo.
Pada dinamik lembut, bunyikan alat dengan lembut, begitu pula pada dinamik
keras. Kecepatan lagu bisa ditentukan oleh alat musik ritmik, sesuai kecepatan
permainan dengan jenis lagu, karakter, dan model irama.
Kerangka
Berpikir
Perkembangan senam irama
atau senam ritmis bersamaan dengan datangnya perubahan dibidang seni panggung,
seni musik, dan seni tari. Baik dan tidaknya gerak tergantung kepada kesadaran
akan gerak. Semua gerakan harus dimengerti, sebab gerakan yang tidak dimengerti
akan menjadi gerakan yang salah. Pernafasan sangat penting untuk melakukan
gerakan yang baik. Gerakan harus ekonomis dan kerja otot secukupnya tidak
berlebihan. Henrich Medau (1929) syarat gerak yang baik adalah gerak
keseluruhan dan gerak yang berirama. Oleh karena itu, seseorang harus memiliki
keterampilan senam
irama agar dapat melaksanakan
gerakan pemanasan,
gerakan inti, dan gerakan pendinginan secara baik dan benar.
Berdasarkan gerak, senam
irama merupakan keterampilan untuk
koordinasi gerakan pemanasan, gerakan inti, dan gerakan pendinginan. Salah satu kemampuan peserta
didik yang mendasar adalah kemampuan
untuk mengekspresikan diri melalui gerakan. Alasan dilakukannya penelitian
tindakan kelas ini, yaitu adanya fenomena rendahnya ketrampilan senam irama pada
peserta didik. Rendahnya kemampuan senam irama peserta didik ditunjukkan dengan
hasil evaluasi awal pembelajaran dan perilaku serta respon mereka cenderung
pasif pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal tersebut
perlu dicarikan solusi pemecahannya. Salah satu solusi yang digunakan untuk
mengatasi kesulitan dalam masalah tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan
dalam pembelajarannya yang tepat agar peserta didik dapat
termotivasi.
Pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran senam irama adalah dengan pendekatan musik. Musik menggugah emosi untuk mengisi
gerakan dan gerakan menggugah kembali emosi. Syarat yang penting dalam gerakan
adalah rileks atau lepas. Pendekatan musik
merupakan teknik yang
melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
mencapai tujuan belajar tertentu,
dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran. Pemanfaatan musik
dalam senam irama ini adalah untuk mengkoordinasi gerakan pemanasan, gerakan
inti, dan gerakan pendinginan untuk kesehatan, serta sarana hiburan.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teoretis dan
kerangka berpikir, hipotesis tindakan pada penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan senam irama pada peserta didik kelas III
Sekolah Dasar Negeri Karangmojo 01 Weru Sukoharjo meningkat setelah digunakan
pendekatan melalui musik dalam kegiatan belajar mengajar yang ditandai terjadi perubahan perilaku ke arah positif
yaitu peserta didik menjadi lebih aktif dan antusias dalam melakukan senam irama sehingga
mampu melakukan gerakan pemanasan, gerakan inti, dan gerakan pendinginan untuk dapat mengikuti senam irama
dengan benar.
METODE
PENELITIAN
Seting
Penelitian. Penelitian tindakan dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Karangmojo
01 Kelas III semester I tahun pelajaran
2010/2011. Penelitian direncanakan selama tiga bulan, yaitu Juli 2010 sampai September 2010.
Subjek penelitian ini adalah keterampilan senam irama peserta didik
kelas III Sekolah Dasar Negeri Karangmojo 01
pada tahun pelajaran 2010/2011 dengan jumlah 33 yang terdiri dari 15
siswa dan 18 siswi . Penetapan kelas III didasarkan pada pertimbangan hasil diskusi
teman sejawat (kolaborasi) yang berpendapat dalam berolah raga terutama
melakukan senam irama tersebut mempunyai nilai rata-rata rendah.
Tehnik
Pengumpulan data menggunakan tes dan nontes. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah keterampilan senam irama dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun pada senam irama. Tes ini digunakan untuk mengetahui kompetensi
peserta didik dalam senam irama, teknik tes ini diberikan kepada
peserta didik setiap mengakhiri siklus pembelajaran, baik siklus I maupun
siklus ke II. Intrumen nontes yang
digunakan adalah pengukuran kinerja kognitif, afektif, maupun psikomotorik,
lembar observasi dan lembar penilaian untuk mengukur indikator - indikator
kerja, efisien dan kerja sama antara peserta didik, guru, dan kolaborator dalam
proses pembelajaran.
Data
yang dikumpulkan dianalisa dengan menggunakan analisa deskriptif, dari setiap
siklus didapat data kuantitatif, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif komparatif, sedangkan data kualitatif dianalisis dengan
menggunakan deskriptif kualitatif.
Indikator
Kinerja. Target hasil belajar nilai tertulis minimal 75 sesuai dengnan KKM
sekolah, dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 75%. Disamping itu
peningkatan kompetensi belajar diharapkan 75%.
Prosedur
Penelitian. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Tahapan pelaksanaan sebagai
berikut: siklus I pembelajaran sudah menerapkan teknik menggunakan musik dengan
menggunakan lembar diskusi peserta didik, kemudian peserta didik mengerjakan
secara kooperatif. Guru berperan sebagai pembimbing. Siklus ke II pembelajaran
masih menerapkan teknik mengunakan musik, namun dengan penambahan motivasi. Penilaian hasil keterampilan senam irama didasarkan pada pedoman yang
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
lagi cari materi untuk mengajar anak-anak pg dan sd nih, bisa tidak yah di buat latihan seperti ini juga 5 gerakan aerobik mengecilkan perut
BalasHapuspedoman yang ada dalam tabel mana ya min? klo boleh lihat
BalasHapusbuat referensi