Home Top Ad

PTK SD: PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BAGI SISWA KELAS V SD

Share:
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi dan kemampuan belajar matematika tentang operasi hitung soal cerita melalui model pembelajaran Think Pair Share bagi siswa kelas V SD Negeri Gadingan 03 Semester I tahun pelajaran 2012/2013.
Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode penelitian tindakan kelas dan dilaksanakan dengan 2 siklus setiap silklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan tes atau penugasan, sedangkan analisis data dilakukan dengan model interaktif. Sedangkan aktifitas dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan belajar matematika tentang operasi hitung soal cerita pada siswa kelas V SD Negeri Gadingan 03 Semester I tahun pelajaran 2012/2013. Motivasi belajar siswa dari kondisi awal ke siklus II terdapat peningkatan, aspek tanggung jawab dari cukup baik menjadi baik, aspek tekun dari cukup baik menjadi amat baik, aspek memiliki sejumlah usaha dari cukup baik menjadi amat baik, aspek memperhatikan umpan balik dari cukup baik menjadi baik, aspek waktu penyelesaian tugas dari cukup baik menjadi baik, aspek menetapkan tujuan yang realistis dari cukup baik menjadi amat baik. Hasil ulangan harian siklus II mengalami peningkatan disbanding dengan kondisi awal, ketuntasan siswa pada siklus II mencapai 100%. Nilai rata-rata kelas juga meningkat dari 67,25 menjadi 78 meningkat 10,75.

Kata Kunci : Motivasi, kemampuan belajar, operasi hitung soal cerita, Model Think Pair Share.






PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Perkembanagn tekhnologi, kemajuan ilmu pengetahuan, maka lembaga pendidikan dituntut untuk berperan aktif dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara optimal guna mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Oleh karena itu inovasi di bidang pendidikan sangat dibutuhkan. Salah satunya yaitu pelajaran matematika. Pelajaran matematika pada umumnya dianggap sebagai pelajaran yang sulit dipahami, karena pelajaran matematika banyak mengandung simbol-simbol yang abstrak, sedangkan siswa SD masih berfikir konkrit yaitu berdasarkan hal-hal yang dilihat dan nyata. Guru dalam proses pembelajaran sering memaksakan materi pelajaran walaupun sebenarnya siswa kurang memahami dan menyenangi. Oleh karenanya mungkin hal ini menjadi salah satu penyebab siswa malas dan enggan belajar pelajaran matematika.
Guru dalam pembelajaran matematika masih konvensional yaitu menerangkan, memberi soal, dan membahas soal. Siswa menerima pelajaran secara pasif, tanpa mengetahui manfaat dari apa yang dipelajarinya.
Kenyataannya pembelajaran matematika setiap ulangan harian masih rendah yaitu pada ulangan pre tes nilai rata-rata 67,25, sehingga pencapaian target nilai KKM mata pelajaran matematika masih dibawah KKM 70, hal ini tentunya menjadi masalah yang perlu diidentifikasi, dianalisis, akar permasalahnnya, kemudian harus mendapat perhatian untuk dijadikan kajian dan penelitian.
Berdasarkan masalah diatas untuk memudahkan pemahaman tentang konsep matematika, tentunya banyak hal yang dapat dilakukan sehingga siswa termotivasi dan menyenangi pelajaran matematika. Agar siswa tertarik terhadap pelajaran matematika, maka perlu suasana senang dan nyaman dalam belajar, maka perlu strategi atau model pembelajaran yang cocok untuk berperan aktif dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan secara optimal guna mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan.
Untuk mewujudkan proses pembelajaran matematika yang bermakna dan hasil belajar meningkat, peneliti mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatan Motivasi dan Kemampuan Belajar Matematika tentang Operasi Hitung Soal Cerita Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Gadingan 03 Semester I Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permsalahan penelitian : Apakah melalui model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan belajar matematika tentang operasi hitung soal cerita pada siswa kelas V SD Negeri Gadingan 03 Semester I tahun pelajaran 2012/2013?



Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan motivasi dan kemampuan belajar matematika tentang operasi hitung soal cerita melalui model pembelajaran Think Pair Share bagi siswa kelas V SD Negeri Gadingan 03 semester I tahun pelajaran 2012/2013.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
Secara Teoritis, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi pada peningkatan motivasi dan kemampuan belajar matematika di kelas V SD Negeri Gadingan 03 secara nyata, dan memperkaya khasanah pendidikan yang berhubungan dengan proses pembelajaran matematika.
Secara praktis penelitian ini bermanfaat:
1.    Manfaat bagi siswa, agar siswa dapat lebih berminat dalam pembelajaran matematika agar prestasi dapat meningkat.
2.    Manfaat bagi guru, agar guru dapat mengetahui variasi dari beberapa model pembelajaran, menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya, meningkatkan kinerja yang lebih professional dan penuh inovasi serta memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
3.    Manfaat bagi sekolah, memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dalam rangka memperbaiki pembelajaran matematika khusunya dan pembelajaran pada umumnya.
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kajian Teori
Hakikat Motivasi Belajar
1.    Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang dating dari luar diri individu tetapi member pengaruh terhadap kemauan untuk belajar.
Baharudin dan Wahyuni (2008:159) lebuh lanjut menjelaskan bahwa motivasi (motivation) menggunakan hasrat kita yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun menuju sasaran, membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif, serta bertahan untuk menghadapi kegagalan dan frustasi.

Kemampuan Belajar
Menurut Chaplin (2000:34) kemampuan adalah tenaga (kekuatan ) untuk melakukan suatu perbuatan. Sedangakn belajar menurut Chaplin (2000:32)  belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan belajar adalah kecakapan atau potensi menguasai suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktek dan digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalaui tindakan belajar.

Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Hakikat Pembelajaran
    Menurut Sanjaya (2006:2), proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Sistem adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saking berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai suatu sistem, proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen, yaitu tujuan, materi pembelajaran, metode atau strategi, media, dan evaluasi.
    Suprijono (2010:21) menjelaskan pengertian  pembelajaran yaitu sebagai berikut: pembelajaran menunjukkan pada proses pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai center stage performance. Pembelajaran lebih menekankan bahwa peserta didik sebagai makhluk berkesadaran memahami arti penting interaksi dirinya dengan lingkungan yang menghasilkan pengalaman adalah kebutuhan. Kebutuhan baginya mengembangkan seluruh potensi kemanusiaan yang dimilinya.
    Dari dua pendapat diatas disimpulkan bahwa proses pembelajaran merupakan suatu sistem, karena pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan membelajarkan siswa dalam proses pembelajaran itu merupakan ringkasan kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang bertujuan untuk membantu agar peserta didik melakukan keiatan belajar, agar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai pelajaran sehingga mencapai suatu obyek yang ditentukan (aspek kognitif) juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik. Sedangkan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar adalah usaha sadar dan sengaja untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan belajar itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan adanya usaha dengan mengaktifkan faktor interen dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar mengajar.

Operasi Hitung Soal Cerita
Soal cerita adalah soal mengenai penerapan dari konsep matematika dengan masalah kehidupan sehari-hari. Sebaiknya isi dan konstruksi soal cerita sesuai dengan pengalaman siswa yang nyata, hal ini agar siswa dapat menyenangi pelajaran matematika (Russefendi, 1984: 80).
Pembelajaran soal cerita di SD mempunyai tiga tujuan, yaitu: 1) melatih siswa berfikir deduktif, 2) melatih siswa mengamati hubungan kehidupan sehari-hari, 3) untuk memantapkan pemahaman tehadap konsep matematika (Ahmad, 2001:172).
Kemampuan menyelesaikan masalah soal cerita merupakan kemampuan untuk melakukan penyelesaian masalah dimulai dari mengidentifikasi masalah (apa yang ditanyakan), membuat operasi hitung sesuai dengan kalimat matematika, menyelesaikan kalimat matematika, dan yang terakhir memeriksa jawaban yang diperolehnya (Sutawidjaya, 1992:23).
Dalam menerapkan pendekatan model pembelajaran Think Pair Share seperti namanya Thinking, pembelajaran ini diwalai dengan guru mengajukan pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik. Guru memberi kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya (Suprijono, 2010:91).
Selanjutnya, Pairing, pada tahap ini guru meminta peserta didik berpasang-pasangan. Beri kesempatan kepada pasangan-pasangan itu untuk berdiskusi. Diharapkan dsikusi ini dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkannya melalui intersubjektif dengan pasangannya.
Hasil diskusi intersubjektif di tiap-tiap pasangan hasilnya dibicarakan dengan pasangan seluruh kelas. Tahap ini dikenal dengan Sharing. Dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang medorong pada pengkonstruksian pengetahuan secara integratif. Peserta didik dapat menemukan struktur dari pengetahuan yang dipelajarinya.
Langkah ini akan menjadi efektif apabila guru berkeliling kelas dari pasangan yang satu ke pasangan yang lain.





Kerangaka Berpikir
Berdasarkan pada landasan teori yang diuraikan di atas dapat dijelaskan kerangka berpikir dalam penelitian sebagai berikut.

Gambar 1
Skema Kerangka Berpikir

    Dari gambar siklus kerangka berpikir di atas dapat dijelaskan bahwa kondisi awal guru belum menerapkan model pembelajaran Think Pair Share dalam pembelajaran operasi hitung soal cerita, maka kompetensi siswa masih rendah.
Hipotesis Tindakan
    Berdasarkan landasan teori dan kerangaka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: melalui model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan belajar matematika tentang operasi hitung soal cerita pada siswa kelas V SD Negeri Gadingan 03 semester I tahun pelajaran 2012/2013.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian
Penelitian dilaksanakan 4 bulan yaitu mulai bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan November 2012. Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Gadingan 03, Gugus Pantai Sanur, UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.

Subjek Penelitian
    Subjek penelitian adalah motivasi dan kemampuan belajar matematika tentang operasi hitung soal cerita siswa kelas V SD Negeri Gadingan 03, dengan jumlah siswa 20.




Sumber Data
Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data berasal dari subjek penelitian (primer) dan dari bukan subjek (skunder).

Teknik dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data teknik tes, dan teknik non tes. Alat pengumpulan butir soal dan lembar pengamat. 
 
Analisis Data
Data kualitatif hasil pengamatan proses pembelajaran dianalisis menggunakan analisis diskriptis kualitatif. Sedangkan data yang berupa angka (data kuantitatif) dari motivasi dan ketrampilan siswa dianalisis menggunakan diskriptif komparatif yaitu membadingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setelah siklus II, kemudian direfleksi.

Prosedur Tindakan
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan dan refleksi.

Indikator Keberhasilan
Peningkatan motivasi indikatornya adalah adanya peningkatan motivasi dari rendah menjadi tinggi. Peningkatan kemampuan belajar matematika tentang operasi hitung soal cerita indikatornya adalah nilai ulangan harian dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70,00.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal
Motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika tentang operasi hitung soal cerita sebelum diadakan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.l

Tidak ada komentar