Home Top Ad

PTK SD: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP KEYAKINAN HARI AKHIR MELALUI MEDIA LCD BAGI SISWA KELAS VI SD

Share:
ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan pemahaman konsep keyakinan hari akhir melalui media LCD pada siswa kelas VI SD Negeri Mertan 01 Semester I tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas VI SD Negeri Mertan 01 semester I tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 17 orang yang terdiri dari 6 laki-laki dan 11 perempuan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas, pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan tes atau penugasan, sedangkan analisis data dilakukan dengan model interaktif. Sedangkan aktivitas dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui media LCD dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep keyakinan hari akhir pada siswa Kelas VI SD Negeri Mertan 01 Semester I tahun pelajaran 2011/2012. Aktivitas belajar dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan: aktivitas membaca (nilai rata-rata meningkat 1,3; persentase naik 25,9%; dari kategori baik menjadi amat baik), aktivitas menjelaskan (nilai rata-rata naik 0,9; prosentase naik 17,6%; dari kategori baik menjadi amat baik); dan aktivitas menyebutkan (nilai rata-rata naik 0,7; prosentase naik 15,3%; dari kategori baik menjadi amat baik). Hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu dari 3 siswa (18%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 17 siswa (100%). Terjadi peningkatan sebanyak 14 siswa (82%) dan nilai rata-rata kelas dari 60,0 menjadi 84,7, meningkat sebesar 24,7.

Kata kunci : Aktivitas, Pemahaman Konsep Keyakinan Hari Akhir, Media LCD.

Latar Belakang Masalah
Faktor terpenting di dalam peningkatan kuantitas dan kualitas pengajaran adalah guru. Hal ini menuntut perubahan-peruubahan dalam mengorganisasikan kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses belajar mengajar. Guru berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar, bertindak sebagai fasilitor yang berusaha mencipatakan kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau belajar karena siswalah subyek utama dalam belajar.
Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif. Namun kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. Upaya untuk meningkatkan aktivitas siswa perlu adnya media pembelajaran yang inovatif salah stu media yang digunaakan dengan media LCD.
Pembelajaran Agama Islam tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000:24). Melalui med
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini berjudul: “Peningkatan Aktivitas dan pemahaman Konsep Keyakinan Hari Akhir Melalui Media LCD bagi siswa kelas VI SD Negeri Mertan 01 Semester I Tahun Pelajaran 2011/2012”

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian: “Apakah melalui media LCD dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman dalam konsep keyakinan hari akhir pada siswa Kelas VI SD Negeri Mertan 01 semester I tahun pelajaran 2011/2012?

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan pemahaman dalam konsep keyakinan hari akhir melalui media LCD pada siswa Kelas VI SD Negeri Mertan 01 semester I tahun pelajaran 2011/2012.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian  bagi siswa, Penelitian ini dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman dalam konsep keyakinan hari akhir. Selain itu, melalui penggunaan media LCD siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran pendidikan agama islam khususnya materi keyakinan hari akhir. Menghilangkan anggapan bahwa belajar PAI itu sulit.
Bagi Guru, penelitian ini dapat membantu guru memperbaiki metode pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, sebagai masukan untuk meningkatkan minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam dan dapat meningkatkan rasa percaya diri guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas VI SD.
Bagi Sekolah dan Pendidikan secara umum penelitian ini memberikan sumbangan positif tentang metode pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas VI SD, menanggulangi kesulitan pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas VI dan menciptakan kerjasama yang kondusif antara guru sebagai peneliti dengan sekolah untuk kemajuan sekolah dalam pelajaran pendidikan agama Islam.

KAJIAN TEORI
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD
Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman (Robin, 2007:69). Definisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat perubahan terjadi tetapi tidak pembelajaran itu sendiri (Robin, 2007:70). Konsep tersebut adalah teoretis, dan dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati:
Anda telah melihat individu mengalami pembelajaran, melihat individu berperilaku dalam cara tertentu sebagai hasil dari pembelajaran, dan beberapa dari Anda (bahkan saya rasa mayoritas dari Anda) telah "belajar" dalam suatu tahap dalam hidup Anda. Dengan perkataan lain, kita dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran telah terjadi ketika seorang individu berperilaku, bereaksi, dan merespon sebagai hasil dari pengalaman dengan satu cara yang berbeda dari caranya berperilaku sebelumnya (MCGehee, 1958:2).
Pendidikan Agama Islam berarti "usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran           orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan nabi sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan dari satu segi kita lihat bahwa pendidikan islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Dari segi lainnya, pendidikan islam tidak bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal shaleh. Oleh karena itu, pendidikan islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal dan juga karena ajaran islam berisi tentang ajaran sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Semula yang bertugas mendidik adalah para Nabi dan Rasul selanjutnya para ulama, dan cerdik pandailah sebagai penerus tugas, dan kewajiban mereka (Drajat, 1992:25-28).
Pendidikan agama dapat didefenisikan sebagai upaya untuk mengaktualkan sifat-sifat kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, upaya tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata beribadah kepada Allah (Bawani, 1993:65).
Ahli lain juga menyebutkan bahwa pendidikan agama adalah sebagai proses penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia dengan selalu memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat dan alam sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa (termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya) (Ali, 1995:139)
Pendidikan Agama Islam di SD/MI bertujuan untuk: (1) menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT; (2) mewujudkan manuasia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis,
berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan
sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. (Kemdikbud, 2003:2)
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek: (1) Al-Qur’an dan Hadits ; (2)Aqidah: (3) Akhlak ; )4) Fiqih;  (5) Tarikh dan (6) Kebudayaan Islam.
Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian
antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama
manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Materi keyakinan Hari Akhir
Hari Kiamat disebut juga dengan Hari Akhir artinya hari berakhirnya kehidupan di dunia. Percaya kepada hari kiamat merupakan rukun iman yang ke lima. Tak seorangpun yang mengetahui datangnya hari kiamat kecuali Allah SWT
Allah berfirman yang artinya: Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.
Kiamat ada dua macam : Kiamat Sugra (Kiamat kecil) : berakhirnya kehidupan sebagian manusia di dunia (meninggal dunia/mati). Kematian adalah keluarnya roh dari jasadnya. Jasad manusia akan hancur, namun rohnya masih hidup dan akan kembali menghadap Allah SWT .....sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNyalah kami kembali (QS. Al-Baqarah 156) Kiamat Kubra (Kiamat besar): berakhirnya kehidupan seluruh alam semesta kecuali Allah SWT
Hari-hari yang dilalui roh manusia di alam akhirat : 1) Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan) : dimana roh manusia dibangkitkan dari alam kubur; 2) Yaumul Mhsyar (Hari Mhsyar) : dimana roh manusia dikumpulkan di padang mahsyar; 3) Yaumul Mizan (Hari pertimbangan) : dimana roh manusia ditimbang amal perbuatannya ketika hidup di dunia; 4) Yaumul Hisab (Hari Perhitungan) : dimana roh manusia diperhitungkan amal perbuatannya ketika hidup di dunia; 5) Yaumul Jaza (Hari Pembalasan) : dimana roh manusia akan mendapatkan pembalasan atas perbuatannya ketika hidup di dunia
Tanda-tanda datangnya Hari Kiamat antara lain : Tiupan Sangkakala oleh Malaikat Isrofil; Jumlah orang yang beriman makin sedikit; Minuman memabukkan dijual bebas dan merajalela; Ilmu Agama sudah tidak dianggap penting lagi; Muncul Dajjal (tukang dusta) untuk menyesatkan umat Islam; Munculnya binatang ajaib yang dapat berbicara; Matahari terbit dari arah barat Munculnya bangsa Yakjuj dan Makjuj yang menyerang kaum muslim; Rusaknya ka’bah; Pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan yang melanggar aturan agama; Fitnah muncul dimana-mana; Terjadi peperangan antara kaum muslim dan yahudi; Hancurnya kekuasaan umat Islam; Terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat yang menghancurkan seluruh isi bumi. (Asnawi, 2008:1).
Penerapan Media LCD pada Pembelajaran PAI Materi Keyakinan Hari Akhir
Penggunaan media pembelajaran selain dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, media pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Yusufhadi Miarso (2004:458):
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Pemilihan media pembelajaran yang tepat diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses belajar siswa, hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002:2) tentang pemanfaatan media pengajaran dalam proses belajar siswa, sebagai berikut: (1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik; (3) metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal  melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru harus mengajar untuk setiap jam pelajaran; (4)
siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Penerapan awal pembelajaran guru menyiapkan media LCD yang akan digunakan untuk menjelaskan materi dan pemutaran film tentang hari akhir. Kemudian mengabsen dan  Siswa mendengarkan dan menyimak penjelasan guru tentang bahan ajar yang disampaikan. Siswa mengemukakan pendapat tentang definisi hari akhir
Pada inti pembelajaran siswa diperkenalkan tentang materi nama-nama hari akhir Siswa menyebutkan nama-nama hari akhir secara klasikal, kelompok dan individu. Siswa menghafal nama-nama hari akhir Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan
Dalam kegiatan penutup, guru mengadakan Tanya Jawab dengan siswa seputar pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan. Guru membacakan kesimpulan ringkas dari materi yang disampaikan

Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa yang telah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas, sedangkan belajar merupakan suatu proses yang mengakibatkan perubahan pada individu, yakni perubahan tingkah laku, baik aspek  pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Hasil belajar merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal ini hasil  belajar yang dicapai siswa dalam bidang  studi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Menurut Benyamin S. Bloom (Sumarni, 2007:30) menyebutkan ada tiga ranah belajar yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan keluaran dari suatu pemprosesan masukan. Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatannya atau kinerja. Perbuatan merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi dan hasil belajar dapat dikelompokkan kedalam dua macam saja yaitu pengetahuan dan keterampilan. Masih menurut Sumarni (2007:30), pengetahuan terdiri dari 4 kategori, yaitu (1) pengetahuan tentang fakta, (2) pengetahuan tentang prosedur, (3) pengetahuan tentang konsep, dan (4) pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri atas empat kategori, yaitu (1) keterampilan untuk berpikir atau keterampilan kognitif, (2) keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik, (3) keterampilan bereaksi atau bersikap, dan (4) keterampilan berinteraksi.
Adapun Soedijarto (Masnaini, 2003:6) menyatakan bahwa Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Hasil belajar dalam kerangka studi ini meliputi kawasan kognitif, afektif, dan pemahaman/kecepatan belajar seorang pelajar. Sedangkan Keller (Abdurrahman, 1999:39), mengemukakan hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak, hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha (perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa itu sendiri dan faktor dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama pemahaman pemahaman yang dimilikinya. Faktor pemahaman siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping faktor pemahaman yang dimiliki siswa,  juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan lain-lain.
Hasil belajar siswa dapat diukur dengan menggunakan alat evaluasi yang biasanya disebut tes hasil belajar sedangkan hasil belajar matematika yang dikemukakan oleh Hudoyo (1990:139) adalah tingkat keberhasilan atau penguasaan seorang siswa terhadap bidang studi matematika setelah menempuh proses belajar mengajar yang terlihat pada nilai yang diperoleh dari tes hasil belajarnya.

Kerangka Berpikir
Kondisi awal guru belum menggunakan media LCD dalam pembelajaran konsep keyakinan hari akhir, maka aktivitas dan  pemahaman konsep keyakinan hari akhir masih rendah.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep keyakinan hari akhir maka  perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan menerapkan media LCD. Siklus I menggunakan media LCD tanpa bimbingan guru dan siklus II menggunakan media LCD dengan bimbingan guru. Dengan tindakan yang berbeda dari siklus I ke siklus II diharapkan aktivitas dan pemahaman konsep keyakinan hari akhir meningkat.
Kondisi akhir diduga dengan menggunakan media LCD dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep keyakinan hari akhir pada siswa Kelas VI SD Negeri Mertan 01 semester I tahun pelajaran 2011/2012.

Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: media LCD dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep keyakinan hari akhir pada siswa Kelas VI SD Negeri Mertan 01 semester I tahun pelajaran 2011/2012.

METODE  PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Juli 2011 sampai dengan bulan September 2011. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Mertan 01, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Propinsi Jawa Tengah.
Subjek penelitian adalah aktivitas dan pemahaman konsep keyakinan hari akhir siswa kelas VI SD Negeri Mertan 01, dengan jumlah siswa 17 orang yang terdiri dari 6 laki-laki dan 11 perempuan
    Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini ada dua yaitu data yang berasal dari subyek penelitian (primer) dan dari bukan subyek (skunder).
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa teknik tes, dan teknik non tes. Sedangkan alat pengumpulan data meliputi dokumen, tes dan pengamatan. Dokumen digunakan untuk mendapatkan data tentang pemahaman konsep keyakinan hari akhir sebelum penelitian yaitu berupa daftar nilai/laporan penilaian, pengolahan dan analisi. Tes digunakan untuk mendapatkan data tentang pemahaman siswa tentang konsep keyakinan hari akhir yang berupa butir soal. Pengamatan menggunakan lembar penilaian yaitu untuk mengetahui aktivitas siswa dalam konsep keyakinan hari akhir berupa: 1) Membaca dan memahami konsep keyakinan hari akhir; 2) menjelaskan pengertian hari akhir; 3) menyebutkan nama-nama hari akhir.
Untuk memperoleh data yang valid mengenai aktivitas dan pemahaman dalam konsep keyakinan hari akhir pada siswa kelas VI SD Negeri Mertan 01 semester I tahun pelajaran 2011/2012 yaitu: (1) aktivitas belajar (observasi) divalidasi melalui trianggulasi sumber, yaitu data yang berasal dari siswa, guru dan rekan kolaborator yang merupakan data kualitatif dianalisis menggunakan analisis diskriptif kualitatif berdasarkan pengamatan dan refleksi dengan membandingkan proses kondisi awal, siklus I dan siklus II. (2) hasil belajar yang berupa nilai test yang divalidasi adalah instrumen test yang berupa butir soal dengan content validity diperlukan kisi-kisi soal. Data yang berupa angka (data kuantitatif) dianalisis menggunakan diskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes setalah siklus II, kemudian direfleksi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap pengamatan/observasi dan refleksi.
Peningkatan aktivitas indikatornya adalah adanya peningkatan aktivitas dari kurang baik menjadi baik. Peningkatan pemahaman siswa dalam konsep keyakinan hari akhir indikatornya adalah nilai ulangan harian yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70.

Tidak ada komentar