Home Top Ad

Kumpulan Puisi Aku

Share:
Impian  Gadis Kecil

Di padang rumput hiaju
Di rimbun dedaunan
Di mekar putih melati
Di merah mawar merekah

Berbaris gadis kecil
Torehkan sejuta harap
Esok hari...

Kan petik melati putih
Kan pandang mawar merekah
Ungu anggrek bergayut
Merah merona kamboja
Kuning matahari cemerlang
Kan hirup wangi semerbak
Melati suci
Esok hari....
Kan kejar capung, kupu-kupu beterbangan

Pudar 

Tubuh renta,tertatih-tatih jinjing seember   air
Pagi-sore, penuhi bak mandi
Klo ihlas ringan di hati
Katanya,
Yang menyaksikan

Kumohonkan pada penguasa
Yang telah dihantarkan menjadi orang
Mohon disalurkan air dari pegunungan
Tak bisa, katanya
Tak ikut iuran,tak ikut jaga air
Satu persatu kudatangi penguasa
Smua menjawab
Tak bisa,

Ya, tlah tak bisa
Buka nurani,buka mata hati
Tergerus roda zaman

Senyum mengembang,
dengan tegar, tepuk dada
Pahlawan tanpa tanda jasa
Takkan lemah
Tetap kuat, sepanjang zaman




Yang Menghilang
Tak terdengar lagi
Merdu gemericik pancuran
Dibalik rimbun rumbia
Tak terlihat lagi
Jernih  kemilau
Butiran-butiran bening
Penghilang dahaga

Sejauh mata memandang
Hamparan bebatuan berserakan
Hijau lumut menjadipenghias
setetes air yang tak jernih lagi
Alam tlah tergilas angkara murka




Sepuluh Drum Air

Satu coldisel…
Sepuluh drum air
Setiap bulan, selalu harus ada!
Sepuluh drum air…
Setiap bulan, selalu harus tersedia!
Sepuluh drum air …
Selalu harus dicari!
Selalu terulang…
Selalu timbulkan keresahan
Selalu tubuhkan kecemasan, gundah gulana…

   Sejak…
      Hutanku digundul,
      Hutanku dirampok,
Sejak pohon-pohon rindang menghilang,
      Sejak diperbolehkan, diperkenankan,
Melenggang ditengah hutan dengan,
Mata pedang, mata gergaji.





Masih Adakah
Masih adakah…
Harapan tuk hijaukan hutanku…
Harapan tuk jernihkan sungaiku
Harapan tuk rindangkan pepohonanku…
Harapan tuk sejukkan jiwa

      Masih adakah…
      Adik-adikku, esok kan tersenyum
      Masih adakah…
      Anak-anakku pagi ini, kan tersenyum
      Masih adakah…
      Cucu-cucuku, lusa kan tersenyum
      Masih adakah…
      Cicit-canggahku esok lusa, tersenyum





Dalam Penantian

Satu bulan berharap cemas
Dua bulan, tiga bulan, lemah lunglai
Empat bulan, lima bulan tumbuhlah harapan
Enam bulan, tujuh bulan, delapan bulan berderai canda
Sembilan bulan cemas, lara,tawa…

Dan
Penantian itu datanglah
Status berubah,
Panggilanberubah,
Tanggung jawab berubah

Puji syukur, ya Robbi
Tlah Engkau anugerahkan
Di Pundakku
Amanat tak terhingga…

Tidak ada komentar