Home Top Ad

Contoh PTK BHS. Inggris SMP: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI PEMBELAJARAN MENULIS TEKS RECOUNT BERBASIS GENRE MELALUI PICTURE SERIES ” DI KELAS VIII SMP

Share:












DOWNLOAD JURNAL PTK LENGKAP [DOC] DISINI
ABSTRAK
Masalah pokok  yang diangkat dan dipecahkan lewat penelitian tindakan kelas ini adalah kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris di dalam kelas yang masih belum bisa dipahami oleh siswa, karena belum merefleksikan karakteristik proses belajar bahasa inggris yang baik. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai hasil Belajar Bahasa Inggris ketrampilan menulis teks recount. Hipotensi tindakannya adalah melalui penggunaan  pictures series dalam pembelajaran writing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada bahasa Inggris dalam penguasaan jenis teks (genre) kususnya teks recount. Penelitian ini merupakan tindakan guru untuk memperbaiki  dan memecahkan masalah dalam  proses belajar mengajar di kelas delapan SMP N 10 Surakarta selama 6 bulan dari bulan juni sampai desember 2012. Penelitihan tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus.
Dalam penelitian  ini teknik dan alat pengumpul data yang dipergunakan oleh peneliti adalah melalui test tertulis dengan uraian dan pemahaman gambar.  Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII B SMP Negeri 10 Surakarta salama 6 bulan, dari Juni sampai Desember 2012. Data penelitian menggunakan analisis metode tindakan kelas yaitu, membandingkan nilai rata-rata pada kondisi awal dengan antara siklus I, siklus 2 dan siklus 3.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosentasi perolehan nilai rata-rata dari kondisi awal ke siklus I masih sama rata rata siswa 50 ,kalau diprosentasi 0,%,  sedangkan nilai rata-rata pada siklus I  dengan siklus II terdapat peningkatan  2,6%. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh positif antara penggunaan gambar bisa menambah nilai. Kemudian untuk siklus III nilai siswa dalam pembelajaran writing penguasaan jenis teks (genre) kususnya recount teks dengan picture Series meningkat 3,2%. Berdasarkan pengembangan kajian teori, kerangka berpikir dan pengajuan hipotesis terbukti melalui penggunaan Pictures SERIES (Gambar-gambar Berseri) dapat meningkatkan nilai siswa   pada mata pelajaran Bahasa Inggris. Permasalahan pokok yang akan dipecahkan lewat penelitian tindakan kelas ini adalah upaya guru dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris. Hipotesa tindakanya adalah melalui pictures series pembelajaran Bahasa Inggris dalam menulis teks ricount hasilnya meningkat.
Kata  Kunci: Penguasaan menulis teks Recount dengan bantuan picture series

Hasil belajar siswa SMP Negeri 10 Surakarta untuk mata pelajaran Bahasa luggris dalam kemampuan menulis (tekS recount) berbasis genre sangat rendah, terbukti setiap kali diadakan ulangan, hasil rata-rata yang diperoleh tidak memuaskan. Padahal seperti tercantum dalam Undang Undang Pendidikan Nasional No 2 tahun 1989 bahwa lulusan sekolah harus memiliki kompetensi bahasa inggris yang memadai. undang undang pendidikan nasional ini, pemerintah mengambil kebijaan untuk menempatkan ketrampilan bahasa inggris dalam kurikulum bahasa asing pertama yang harus dikuasai siswa.
Dalam Permendiknas Nomer 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar menengah, bagi siswa kelas 8. Untuk standar kompetensi writing. Kompetensi dasar mengungkapkan makna yang terdapat dalam monolog pendek sederhana secara akurat, lancar, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk descriptive dan recount.
Kehadiran guru yang tidak pernah absen, buku yang digunakan buku yang sudah teruji isinya, persiapan mengajar dengan rencana program yang dibuat setiap tatap muka, ternyata belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru yang rajin mengajar bukan merupakan jaminan hasil belajar ¬siswa akan bagus. Banyak faktor yang menentukan tinggi rendahnya, baik -buruknya hasil belajar antara lain: teknik mengajar, media belajar, metode mengajar, faktor siswa dan faktor gurunya sendiri juga lingkungan sangat menentukan.
Kondisi awal siswa nilai Bahasa Inggris sangat rendah, yaitu rata-rata dari 3 kali ulangan yang dilaksanakan 5,0. Melalui penelaahan yang mendalam penulis mencari sebab-sebabnya, salah satunya adalah belum dimanfaatkannya media sebagai alat bantu yang bisa merangsang siswa dalam mencerna proses pembelajaran yang dalam hal ini gambar gambar seri. Kualitas dan kuantitas belajar murid di dalam proses belajar mengajar tergantung banyak faktor antara lain murid-murid dalam kelas, siswa belum menguasai materi pelajaran, siswa lambat dalam memahami materi yang diajarkan; bahan-bahan pelajaran, perlengkapan belajar, lingkungan sekolah, kondisi umum dan suasana dalam proses belajar mengajar serta teknik penyampaian pelajaran yang menyangkut teknik mengajar di kelas akan lebih hidup dan menarik juga menyenangkan, daya tangkap siswa akan mudah apabila guru mampu memilih dan menggunakan gambar sebagai media pembelajaran.
Untuk itulah melalui penelitian ini penulis berharap semoga setelah dimanfaatkannya gambar gambar seri sebagai sarana pembelajaran untuk memperjelas dan mempermudah memahami dari konsep yang abstrak akan menjadi bertambah jelas dan pada akhirnya nanti siswa mendapat hasil belajar yang meningkatHarapan dari penulis melalui gambar seri dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris. Guru sebagai tenaga professional bisa menunjukkan bahwa guru telah bekerja secara professional dalam arti selain bisa melaksanakan tugas kependidikannya yaitu menguasai materi pembelajaran, professional dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa juga bisa sekaligus peneliti, lebih utama lagi mengutamakan kemampuan merencanakan dan mengelola proses belajar mengajar yang kondusif bagi perkembangan peserta didik yang dicita-citakan. Tiga pilar tersebut diatas saling terkait dan mendukung satu sama lain untuk meningkatkan kinerja pembelajaran. Kinerja pembelajaran menentukan tingkat keberhasilan dan kesesuaian basil belajar siswa dengan tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan tingkat keberhasilan dan kesesuaian basil belajar siswa dengan tujuan sangat dipengarui oleh kinerja guru.
Peran guru sebagai pendidik yang sejati di tunggu murid, kadang guru monotun dalam menjelaskan tanpa alat bantu sehingga murid bosan dan males  tidak menarik dengan cara guru didalam kelas yang ceramah terus menerus. Malah kadang guru tidak memiliki gambaran yang jelas tentang tatacara mengajarkan menulis.dengan kata lain, dalam kegiatan pembelajaran writing, guru pada umumnya tidak memberikan bekal cukup pada siswa sehingga siswa mampu mengungkapkan buah pikirannya dalam tulisan yang benar. Dalam praktek pengajaran writing pada umumnya guru hanya memberikan beberapa topik. Dengan demikian Penelitian Tindakan Kelas ini dengan gambar seri sebagai media Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Recount Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 10 Surakarta.
Berdasarkan latar belakang masalah  dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
 "Apakah melalui penggunaan Picture series sebagai alat bantu   pembelajaran menulis dapat meningkatkan nilai Bahasa Inggris siswa dalam kemampuan menulis teks recount.
Adapun tujuan dari penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan penelitian tersebut di atas, penelitian ini bertujuan:
 1)Untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menulis recount dengan langkah yang benar sehingga hasinya meningkat.
2) Meningkatkan hasil belajar bahasa inggris dalam kemampuan menulis teks recount melalui penggunaan picture series untuk kelas 8B SMP N 10 Surakarta tahun 2012 -2013.
    Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah
Bagi guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, berbaikan ini akan lebih puas bagi peneliti yaitu guru karena ia sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya.

1)    Guru mendapatkan kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri. Dalam arti tidak menerima perbaikan dari pertemuan orang lain, namun ia sendiri perancang dan pelaku perbaikan tersebut.
2)    Bagi siswa kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan berlanjut otomatis hasi belajar siswa diharapkan meningkat.
3)    Untuk siswa mendapat banyak latian menyusun pengalaman pengalaman sendiri yang dia hadapi. Terutama dengan gambar mereka mudah memahami untu membatu menulis.
LANDASAN TEORI

Teori Menulis
Ditinjau dari segi teori menulis, terdapat aspek aspek dalam ketrampilan menulis harus diperhatikan untuk menghasilkan suatu karya. Oshima dan Hogue (1988) menulis adalah mengungkapkan ide atau pokok pokok pikiran yang dijabarkan dalam 3 bagian, bagian pendahuluan, isi, danm penutupan/konklusi yang diatur dalam organisasi tertentu. Ketiga bagian tersebut diuraikan dalam beberapa paragraf sehingga bagian pendahuluan kemungkinan terdiri dari lebih 1 paragraf, bagian ini terjabar dalam lebih dari 2 paragraf, dan bagian penutupnya terdiri dari lebih dari 1 paragraf. Sedangkan paragraf, menurut Smalley dan ruetten (1986) adalah rangkaian beberapa kalimat penunjang. Dengan demikian, sebuah karya merupakan pengorganisasian beberapa ide pokok yang terangkum dalam beberapa paragraf.
Teks
Menurut pengertian umum, teks adalah tulisan yang sering kita baca. Istilah teknisnya, teks bukan satuan kata melainkan satuan semantis atau semantic unit (Halliday 1980). Makna ini kemudian direalisasikan dalam kata, klausa atau kalimat.  Contoh “kata kursi” disepakai orang Indonesia sebagai realisasi makna sebuah benda yang biasa diduduki orang. Entah bagaimana sejarahnya, kalau orang mengatakan kursi yang terbayang orang benda itu untuk diduduki. Menurut Tri Wiratno (2003 : 3) teks adalah satuan bahsa yang mengungkapkanmakna secara kontektual. Jadi teks tidak diukur dari jumlah kalimat atau halamanyang dikandung, tetapi dari makna yang diungkapkan dan konteks yang melingkupnya.
Karena teks adalah satuan makna dan satuan bahasa maka teks mencakup makna yang diucapkan melalui jalur lisan maupun tulis. Ketika kita bercakap-cakap itu berarti sudah menciptakan teks, sedemikian juga ketika kita menulis. Sebuah percakapan atau tulisan yang maknanya dapat dipahami dandinalar disebut teks. Maka, jika ada 2 orang sama-sama berbicara tetapi masing-masing berbicara semaunya tidak nyambung, maka apa yang mereka katakansulit disebut teks karena tidak terlihat hubungan semestinya. Demikian juga apabila kita menulis sepuluh kalimat secara acak, kalau hasilnya sulit dipahami itu berarti bukanteks, karena membingungkan pembacanya, berati apabila kita melakukan komunikasi setiap hari, setiap saat itu adalah bahwa kita sedang menciptakan teks, baik itu dilakukan bersama (dalam percakapan) maupun sendiri dalam ceramah, tulisan dan sebagainya. Halliday (1985 : 11) pada saat kita mendengarkan dan membaca kita terlibat dalam pertukaran tersebut berarti kita sudah membangun teks. Teks tersebut sebagai “a sosial exchange of meanings”.
Pictures
Wright (1989) suggests the use of pictures, which show some action or events in chronological order. They tend to range from four to eight pictures.
The advantiges of picture can play a key role in motivating students, conceptualizing the language they using are using giving them a reference and helping the discipline the activity. The pictures have beensuggested as teaching aids in the classroom:
1)    They encourage the learners to lift their eyes from their books.
2)    They allow the teacher to talk less
3)    A student with a creative imagination will often find the learning a new language easily and enjoyable through the use picture
4)    They help to teach listening, speaking, reading, and writing and allow the teacher to integrate these skills constructively
5)    They inspire imaginativeness in teacher and students comments, guesses, interpretations and arguments.
6)    It is very important in learning activities because they can help the students comprehend the teaching materials easily
7)    Penggunaan Gambar (picture series) sebagai media pengjaran.
Gambar dapat memberikan pengalaman konkret, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa dan juga untuk menumbuhkan minat dan simpati siswa dalam mencintai pelejaran bahasa Inggris, untuk itu salah satu upaya untuk meningkatkan nilai hasil belajar bahasa Inggris adalah dengan penggunaan media belajar. Menggunakan media belajar adalah merupakan salah satu KBM.
a)    Pengertian Media Pendidikan
Media menurut Gagne (1970) bahwa berbagai jenis komponen. Media pendidikan menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT) adalah bentuk jamak dari kata medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan/ informasi yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik yang dilakukan dengan sengaja dan terarah guna memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar pada diri peserta didik dengan mudah.
Kerangka Berfikir
Model yang akan digunakan peneliti untuk meningkatkan hasil belajar adalah rancangan pembelajaran yang memodifikasi antara teori, sikap belajar kreatif sehingga modelnya sebagai berikut :
1.    Menanamkan arti pentingnya alat peraga sebagai media pembelajaran
2.    menciptakan interaksi belajar mengajar yang memungkinkan murid dapat pengalaman, tambahan wawasan pengetahuan tentang konsep pelajaran yang diperjelas dengan media pembelajaran




















Gambar 1.
Skema Kerangka Berfikir
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas diduga melalui penggunaan gambar seri ( picture series)sebagai alat bantu pembelajaran kemampuan menulis teks recount dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris kelas VIII B SMP 10 Negeri Surakarta.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada teori kerangka berpikir dan realita di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
Melalui penggunaan gambar gambar seri sebagai media pembelaiaran dapat meningkatkan hasil belaiar siswa pada mata pelajaran bahasa Inggris dalam kemampuannya  menulis teks recount berbasis genre..
TempatPenelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIII B SMP Negeri 10 Surakarta, dengan jumlah responden/ siswa sebanyak 28 siswa. Hal ini dilakukan di kelas tersebut karena sesuai dengan kewajiban tugas dan tanggung jawab penulis/ peneliti yang mengajar di kelas tersebut di atas sebagai guru mata pelajaran Bahasa Inggris sehingga memudahkan peneliti mengumpulkan data kaitanya dengan pelaksanaan penelitian. Tugas guru tidak hanya mengajar tapi juga tugas profesinya melalui kelas bisa mengaktifkan kelas dan meningkatkan kwalitas diri di dalam kelas.
SubyekPenelitian
Penelitian tindakan kelas ini mengambil populasi semua siswa kelas VIII B semester I tahun 2012 SMP Negeri 10 Surakarta sejumlah 28 siswa, yang terdiri dari siswa putra: 14 orang dan siswa putri: 14orang
Jumlah siswa itu tidak digeneralisasikan menurut jenis kelaminnya karena siswa itu diberi perlakuan yang sama dalam pemahaman materi genre (Teks Recount).
Prosedur Penelitian
Rancangan utama dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi empat tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap tahap pengamatan dan pantauan, yang terakir tahapan analisis dan refleksi. Keempat langkah tersebut membentuk siklus yang berulang ulang sesuai dengan tingkat keberhasilan penanganan masalah yang telah dipilih untuk masalah yang diatasi. Penelitian ini ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri 3 siklus
Tahapan Siklus 1
Tahap perencanaan/Planning, Pelaksanaan tindakan
Tahap observasi/pengamatan/observingTahap refleksi/Reflectin
 siklus II merupakan siklus lanjutan dari siklus satu yang sudah direncanakan perbaikanya
dan juga siklus 3
Pengumpulan Data
1.    TehnikPengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpul data yang dipergunakan oleh peneliti  :
a. Tes
1). Tes tertulis dengansoalberbentukuraian. Observasi dapat dilakukan secara langsung dan berperan oleh guru setiap terjadi pembelajaran.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah teknik tes. Hal ini untuk mendapatkan kalimat-kalimat dalam menyusun kemampuan teks recount dengan urutan yang benar. Sesuai dengan tujuan fungsi sosialnya dengan urutan orientasi kejadian-kejadian dan reorientasi dan dengan teknis yang benar.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa maka benar guru, sikap dan perilaku, penampilan serta pemilihan metode mengajar yang sudah digunakan dengan media gambar yang dipilih.
2) .Tes lisan
Tes lisan ini biasanya guru memberikan selama proses pembelajaran berjalan/berlangsung. Dalam tes lisan ini, siswa diberikan pertanyaan yang
Kaitanya dengan materi ajar sesuai dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Penelitian ini tidak menggunakan tes lisan
1) . Wawancara
Tehnik wawancara biasa digunakan untuk memperoleh informasi dari siswa kaitannya dengan penelitian yang dilaksanakan. Dalam penelitian ini menggali kesulitan siswa yang masih bingung.
2)   Pengamatan
    Hasil pengamatan dipakai oleh peneliti untuk melakukan kemajuan dan perkembangan proses pembelajaran selama penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini digunakan pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung di kelas VIII B.
Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan soal tertulis yang berbentuk tes dengan teks dengan menggunakan gambar gambar seri. Tes yang diberikan  pasda siklus 1 dan siklus 2  yang diuraikan sebagai berikut:
•    Pada siklus 1 butir soal menulis recount teks berdasarkan gambar seri yang sudah dipersiapkan oleh guru.
•    Pertanyaan yang merujuk pada ’orientation’ yang berisi tentang topik yang akan diceritakan
•    Memahami tentang kejadian yang ada dalam cronologi berdasar gambar
•    Memahami re-orientation yang berisi tentang kesimpulan dari kejadian pada saat rekaman kejadian.
Pada siklus 2 butir soal menulis recount teks berdasar gambar yang sudah dipersiapkan.
*menulis sebuah teks recount berdasarkan gambar yang berbeda setelah dijelaskan
Analisis Data
Analisis data ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif untuk mengetahui peningkatan setiap siklus dalam penelitian. Hasilnya dianalisis deskriptif kuantitatif dan dilanjutkan refleksi dan disajikan secare deskriptif kualitatif.
Dengan menggunakan validasi membuat soal diawali membuat kisi kisi soal ulangan siklus 1, 2 and 3. Untuk memperoleh nilai yang valid penelitimenentukanvalidasi data dengan cara penentua nnilai
Untuk meningkatkan keabsahan data dalam penelitian dengan trianggulasi data. Cara trianggulasi data tersebut bahwa dalam penelitian menggunakan berbagai sumber data yang berbeda untuk mengumpulkan data yang sejenis/sama behingga validitas data dapat terjadi.
Data penilaian yang berupa hasil belajar yang telah terkumpul penelitian menganalisa dengan menggunakan analisa, metode tindakan kelas dengan membandingkan nilai tes kondisi awal dengan antara siklus I siklus II dan siklus III.
Indikator Penelitian

Penelitiantindakankelasjelassekalipengaruhnyaterhadappendidikan.indikasipeneliti, penelitiantindakankelas yang dilakukansecaralangsungoleh guru kelasyakindengangambargambarseribisameningkatkarenasiswadenganenyoidalammengungkapkanidenyadibantudengangambargambar yang berseri, inilayakuntuk di pergunakanuntukmetode guru yang mengalamipermasalahan. Disampingituperlupenelitiantentangupaya guru meningkatkanhasilbelajar.PembelajaranBahasaInggrismelalui picture series mengalamipeningkatan yang Nampak sekali: merangsangsiswadalamactivitasbelajarbisaaktif, menyenangkandantidakmembosankan.








HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Nilai Ulangan Kondisi Awal
No    Uraian           
        Rendah    Tinggi    Rata-Rata
1    Kondisi ulangan harian I
Materi : Present Simple Tense     2,50    6,50    4,50
2    Kondisi ulangan II
Materi : Simple Past Tense     3,50    7,00    5,50
3    Kondisi ulangan Harian III
Materi : Present Perfect Tense    4,75    7,25    5,50
Jumlah    3,25    6,75    5,00
Sumber : Buku Daftar Nilai

Gambar 2.
Diagram Batang Nilai Ulangan 1, 2, 3
Keterangan :
1.         = Nilai Terendah
2.         = Nilai Tertinggi
3.         = Nilai Rata-rata
4.    x     = Ulangan Harian
5.    y     = Nilai Ulangan Harian
6.    UH1     = Ulangan Harian Pertama
7.    UH2     = Ulangan Harian Kedua
8.    UH3     = Ulangan Harian Ketiga
9.    Dari ketiga nilai tersebut diatas dapat penulis gambarkan dengan grafik dagram batang seperti  ctor  pada berikut ini :

Gambar 3
Diagram Batang Nilai rata-rata Ulangan Harian 1, 2 dan 3
Dengan Keterangan :
    = Nilai UH1
    = Nilai UH2
    = Nilai UH3
x     = Ulangan Harian
y     = Nilai Ulangan Harian
Dari gambar 3 grafik diagram batang tersebut diatas, dapat kita lihat hasil belajar siswa kelas VIII B telah mengikuti tiga kali ulangan harian. Bahwa nilai harian terendah yang diperoleh siswa adalah 3,25 bahwa nilai tertinggi 6,85 dan nilai rata-rata 5,00.
Setelah dilakukan penelaahan mendalam guna memberikan therapy dan layanan dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kondisi awal siswa adalah merupakan nilai mati/tidak tuntas, karena nilai KKM untuk kelas VIII itu 64.

Refleksi terhadap tindakan yang di kemukakan bahwa memang selama pembelajaran penulis belum menggunakan media gambar, sehingga berakibat rata-rata hasil nilai ulangan harian sangat rendah. Berdasarkan analisis dan refleksi tersebut diatas disusun rencana pembelajaran yang memungkinkan daya tangkap melalui gambar-gambar yaitu gambar seri akan mudah dipahami dengan harapan hasil belajar bahasa Inggris dalam ketrampilan menulis teks recount yang diperoleh siswa bisa meningkat.
Deskripsi Hasil Siklus I
    Rata rata    46,10   




Table 3
Hasil Ulangan Siklus I
No    Rentang Nilai    Frekuensi    (x)    Fx
1    20- 30    6    25    150-
2    31-40    7    35,5    248,5
3    41-50    4    44,55    182
4    51-60    6    55,5    333
5    61-70    3    65,3    315,9
6    71-80    -       
7    81-90    1    85,5    85,5
8    90-100    -        -
    jumlah    ∑f=27        1314,9

Siswa mengerjakan butir soal
Nilai terendah pada siklus I adalah 20, nilai tertinggi 97. sedangkan nilai rata-rata dapat penulis laporkan berdasarkan tabel 46,10 diatas dapat ditentukan dengan rumus :

= 1314,9
      27
= 46,10
= 5 pembulatan
 Keterangan :
1.          = Nilai rata-rata
2.    ∑     = Jumlah
3.    f     = Frekuensi
4.    x    = nilai



5.    Refleksi
Nilai rata-rata pada siklus I tersebut diatas, apabila kita membandingkan dengan nilai rata-rata pada kondisi awal kita peroleh angka dihitung dengan 50.00 – 50,00 = 0. Apabila dengan persentase akan terdapat hasil 0,/50 x 100% = 0,%. Belum ada peningkatan. Masih sesuai dengan kondisi awal, dimungkinkan karena materi pembelajaran yang diberikan belum bisa diterima oleh anak, karena guru belum menggunakan pendekatan yang membuat anak tidak ada gairah atau memotivasi dengan gaya guru dan cara guru mengajar membosankan dan monotun.sehingga membuat siswa males dan tidak bergairah.
.
Deskripsi Hasil Siklus II

Tabel 3
Hasil Ulangan Siklus II
No    Rentang Nilai    Frekuensi    (x)    Fx
1    30 – 40    -        -
2    41– 50    6    45    270
3    51 – 60    16    55,5    888
4    61 – 70    3    65,5    196,5
5    71 – 80    2    75,5    151
6            81 -90    1    85,5    85,5
Jumlah    ∑f / 28    -    1691,5

Berdasarkan tabel 7 tersebut diatas nilai rata-rata dapat ditentukn dengan rumus sebagai berikut :

= 1691,5
     28
= 62,55
= 63 pembulatan
Keterangan :
1.          = Nilai rata-rata
2.    ∑     = Jumlah
3.    f     = Frekuensi
4.    x     = Nilai
Adapun hasil terendah tes pada siklus II adalah 40 nilai tertinggi 88. nilai rata-rata yang diperoleh adalah 62,6. Nilai rata-rata tes siklus II dibanding dengan nilai ulangan kondisi awal terdapat peningkatan 63 – 50 = 13 atau 13/50 x 100% = 2,6%
    Peningkatan sebesar 2,6% ini karena proses pembelajaran sudah menggunakan bantuan gambar gambar walaupun belum sepenuhnya

Deskripsi Hasil Siklus III.

sehingga siswa mengerti apa yang harus ditulis pada lembar kerja
Tabel 4
Hasil Ulangan Siklus III
No    Rentang Nilai    Frekuensi    (x)    Fx
1    51-60    5    57    342-
2    61– 70    17    65,5    1150
3    71 – 80    5    75,5    327,5
4    81 – 90    1    85,5    85,5
5    91 – 100    -    -   
                       
Jumlah    ∑f / 28    -    1840

Berdasarkan tabel 7 tersebut diatas nilai rata-rata dapat ditentukn dengan rumus sebagai berikut :

= 1840
      28
= 65,67
= 66
Keterangan :
5.          = Nilai rata-rata
6.    ∑     = Jumlah
7.    f     = Frekuensi
8.    x     = Nilai
Adapun hasil terendah tes pada siklus II adalah 54 nilai tertinggi 82. nilai rata-rata yang diperoleh adalah 65,67 Nilai rata-rata tes siklus II dibanding dengan nilai ulangan kondisi awal terdapat peningkatan 66 – 5,00 = 16 atau 16/50 x 100% = 3,2%
Sedangkan hasil nilai rata-rata pada tes siklus II dibandingkan dengan nilai rata-rata pada siklus I terdapat peningkatan 63– 50 = 13 kalau dipresentasikan terdapat peningkatan sebesar 13/50 x 100% = 2,6%
    Peningkatan sebesar 2,6% ini karena proses pembelajaran sudah menggunakan media gambar gambar seri (picture series). Untuk membandingkan jumlah peningkatansiklus I dan siklus II dengan kondisi awal ini dapat kita tampilkan dalam bentuk tabel ini.
Tabel 8


1.    Reflexi Siklus III
Dari hasil data yang ada pada hasil ulangan siklus III , menunjukan bahwa:
a.    Semua siswasudah dapat memahami gambar seri walaupun dengan pemahaman berbeda antar siswa.
b.    Lembar kerja siswa setiap paragraph sudah terisi sesuai dengan generic structurnya
c.    Rata rat kelas hasilnya diatas KKM yang sudah direncanakan guru.

 Untuk membandingkan jumlah peningkatan kondisi awal, siklus I, siklus II, siklus III  dengan kondisi awal ini dapat kita tampilkan dalam bentuk tabel ini.

Nilai rata-rata kondisi awal siklus I, II, dan III
Nilai rata-rata kondisi awal    Nilai rata-rata siklus I    Nilai rata-rata siklus II    Rata rata siklu III
5,00    46,10    62,20    66,67

Untuk memperjelas gambar mengenai peningkatan nilai ulangan tersebut diatas dapat kami tampilkan dalam bentuk gambar grafik diagram batang sebagai berikut :


Gambar 8
Diagram batang nilai rata-rata tes kondisi awal, Siklus I dan Siklus II Keterangan :
1.    x    = Rata-rata ulangan kondisi awal, Siklus I dan Siklus II
2.    y    = Nilai ulangan kondisi awal, Siklus I dan Siklus II
3.         = Nilai rata-rata kondisi awal
4.         = Nilai rata-rata Siklus I
5.         = Nilai rata-rata Siklus II
Dari tabel dan gambar tersebut diatas dapat penulis refleksikan bahwa ada peningkatan hasil ulangan.
Pembahasan Hasi Penelitian
1.Pembahasa tindakan
Tabel  6

No    Uraian    Tindakan
1    Kondisi awal    Belum menggunakan media gambar gambar seri sebagai alat bantu dalam pembelajaran
2    Siklus I    Menggunaka gambar gambar yang mendukung sebagai alat bantu dalam pembelajaran secara kelompok
3    Siklus II    Menggunakan  gambar gambar seri sebagai alat bantu dalam pembelajaran secara berpasangan.
4    Siklus III    Kegiatan mandiri siswa senang karena siswa bisa menulis pengalamn dengan melihat gambar seri sebagai alat untuk memahami dan memudahkan berfikir cerdas dengan bantuan gambar seri itu.

Dari tabel 6 di atas Nampak jelas bahwa tindakan guru selaku peneliti pada kondisi awal siswa belum belum memanfaatkan alat bantu mengajar dalam kegiatan belajar mengajar , yang membuat siswa acuh cuek dan tidak memperhatikan, maka rata rata sangat rendah sekali.
Sedangkan siklus 1, guru dalam menyampaikan materi juga belum tmenggunaka gambar gambar yang mendukung sebagai alat bantu dalam pembelajaran secara kelompok
Untuk siklus ke II,  guru menggunakan gambar sebagai alat bantu dalam pembelajaran secara berpasangan hasilnya meningkat walaupun belum begitu baik.
Sedangkan dalam kegiatan mandiri siklus III, siswa senang karena siswa bisa menulis pengalamn dengan melihat gambar seri sebagai alat untuk memahami dan memudahkan berfikir cerdas dengan bantuan gambar seri itu. Naik di atas KKM. Rata rata kelasnya. Ini menandakan dengan bantuan gambar seri hasil pembelajaran menulis tks recount bisa meningkatkan ketrampilan menulis bahasa Inggris.






2.pembahasa hasil pengamatan.
Tabel 7
N0    Uraian    Nilai
1    Kondisi awal    a.Nilai terendah : 3,25
b.Nilai tertinggi : 6,75
c. Nilai rata rata :50
2    Siklus  I    a.Nilai terendah : 20
b.Nilai tertinggi : 97
c. Nilai rata rata : 46,10
3    Siklus  II    .a.Nilai terendah :40
b.Nilai tertinggi :88
c. Nilai rata rata :62,20
4    Siklus III    a.Nilai terendah : 54
b.Nilai tertinggi :82
c. Nilai rata rata: 66,67


3.Hasil Refleksi
Setelah melakukan dan menyelesaikan tindakan pada siklus 1 , IIdan III Peneliti melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilakukan pada
Siklus I  tindakan guru mengajar kelas VIII B SMP N 10 Surakarta dengan menggunakan gambar seri secara kelompok.lalu mengadakan tes hasilnya rata rata 46,20Nilai terendah 20  dan tertinggi 97
Siklus II tindakan guru adalah mengajar di kelas yang sama dengan menggunakan alat bantu media gambar berpasangan, nilai rata rata 62,20, ini berarti ada kenaikan 16 atau sebesar 3,2% kalau diprosentase.
Sedangkan siklus III, tindakan guru dalam mengajar di kelas dengan menggunakan gambar seri secara mandiri, rata rata yang diperoleh 66,67, tertinggi 82, ada kenaikan 2,6%
Hasil Penelitian
Berdasarkanpengembangan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis bahwa terbukti melalui penggunakan media gambar gambar seri dalam pembelajaran ketrampilan menulis teks recount dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Bahasa Inggris materi pembelajaran genre/ jenis teks recount.
PENUTUP
Simpulan         
Mengamati prestasi siswa sebelum dilaksanakan tindakan, daya serap yang dicapai dalam pembelajaran writing khususnya pembelajaran tek recount sangat rendah sekali nilai rata-rata 50. Setelah diadakan tindakan dengan rencana yang sudah direncanakan yaitu apresepsi, kegiatan inti, penutup dengan membentuk kelompok, daya siswa mengalami peningkatan 0,4% dengan rata-rata 58. pada tindakan yang ke dua pembelajaran dengan media gambar seri (picture series) dapat menumbuhkan selera anak untuk mencerna pelajaran sekaligus menggairahkan activitas siswa, terbukti ada kenaikan 1,5% dengan rata-rata 65. Dengan demikian motivasi siswa dapat terangsang dengan  picture series.
Saran

Sebagai guru yang profesionalis, penelitian sangat penulis pantau untuk mengatasi masalah meningkatkan hasil belajar siswa. Saran kami bagi guru untuk tidak terpantau pada rutinitas guru, orang yang paling tahu terhadap keadaan kelas dan tahu dengan cara menghadapinya secara profesional. Penelitian tindakan kelas merupakan sarana pengembangan proesionalisme dan sarana mengatasi kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam menerima pelajaran. Maka PTK sangat perlu dikembangkan dan dilaksanakan oleh guru.
Model pembelajaran dengan menggunakan picture series sangat perlu dilaksanakan oleh guru,karena dengan media gambar (picture series) siswa aktif dan dan merangsang siswa untuk berfikir konkri, jadi anak tidak menghayal tapi langsung memahami secara langsung.
Siswa
a.    Penguasaan bahasa merupakan kunci penguasaan semua ilmu pengetahuan. Oleh karena itu hendaknya siswa mempelajari bahasa secara sungguh-sungguhlebih bahasa Inggris, karena semua itu pengetahuan menggunakan bahasa Inggris.
b.    Gunakan waktu luang yang ada untuk banyak membaca buku-buku yang bermakna, buku-buku bacaan berbahasa Inggris sehingga penguasaan terhadap bahasa Inggris bertambah, seiring dengan bertambahnya pegetahuan dan pengalaman para siswa
Bagi sekolah, atau lembaga penyelenggara pendidikan, akan berupaya mengamati mutu dan kualitas sekolahnya dengan melengkapi sarana pembelajaran. Dalam hubungan usaha peningkatan mutu pendidikan, pengembangan materi pembelajaran dan pengajaran di era modern keberadaan media pembelajaran ditengah-tengah siswa sangat membantu dan dirasakan sangat penting bagi sekolah agar semua proses belajar yang berlangsung menyenangkan dan bernilai akan lebih baik sehingga menyediakan lap top lab bahasa , gambar gambar yang bisa membuat siswa senang, seperti gambar gambar seri yg saat ini digandrungi siswa dan sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Mark, 2003. Text Types In English, Malaysia

Akoid, Drs. (1992). Perencanaan Program Pengajaran Surakarta, Universitas Sebelas Maret.

Ali Akhmadi, (2005). Smart Steps VIII. Ganesa Exact, Jakarta.

Bram, Barly, (1995). Write Well. Yogyakarta. Kanisius.

Depdiknas. (1999). Garis-garis Besar Program Pengajaran. Jakarta. Depdiknas RI.

Depdinas, (2002). Managemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.

Dimyati, Dr. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. PT. Riwka Cipta.

Numan, David, (1998). Language Teaching Methology : A Text Book for Techer. London : Prentice Hall.

Saifudin Husni, (2004). Gerbang Edisi 11 Tahun III. Yogyakarta. PT. Cahaya Timur Offset.

Widarso, Wisnuboto, (1992). Kiat Menulis dalam Bahasa Inggris. Yogyakarta. Kanisius.

Widdowson, HG, (1996). Teaching Language as Communication. New York : Oxford University.

2006. Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Inggris Sekolah Menengah Pertama.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.



DOWNLOAD JURNAL PTK LENGKAP [DOC] DISINI

1 komentar:

  1. terimakasih sharing referensinya, alhamdulillah bermanfaat sekali. semoga Allah SWT merahmati bapak/ibu yang membuatnya aamiin

    BalasHapus