Home Top Ad

Heboh PR Matematika 4 X 6 = 6 x 4

Share:
Baru-batu ini dunia maya pendidikan Indonesia dihebohkan oleh sebuah postingan tentang perkalian. Dalam soal matematika tertulis 4+4+4+4+4+4 = ?. 
Salah satu siswa yang mengerjakan PR, kebetulan dikerjakan oleh kakaknya yang kebetulan seorang mahasiswa mengerjakan soal tersebut dengan jawaban 4+4+4+4+4+4 = 4 X 6 = 24. Oleh guru jawaban tersebut dianggap tidak benar, karena 4+4+4+4+4+4 = 6 X 4 = 24. Begitu pula dengan soal-soal berikutnya yang berjumlah 10. Sontak dunia maya dibuat geger. Berbagai komentar yang menyalahkan guru ataupun yang mendukung membanjiri halaman facebook, Google+ hingga komen-komen di blog. Berikut kami rangkumkan:

5x6 = 6+6+6+6+6 artinya ada 5 lantai dan setiap lantai tingginya 6 m, jika 6x5 = 5+5+5+5+5+5 diartikan ada 6 lantai dan setiap lantai tingginya 5 m. (tidak sesuai dengan soal). Kesimpulannya: Menurut KONSEP perkalian 5x6 tidak sama dengan 6x5. Tetapi menurut SIFAT perkalian (Sifat komutatif) atau menurut hasil 5x6 sama dengan 6x5 (ini akan dibahas di kelas berikutnya)

jika yg dilihat selalu hasilnya, maka percuma ada konsep atau proses. sejak kecil perlu diajari konsep yang benar sehingga ketika dewasa, anak akan paham kebenaran dari suatu proses. jangan melihat sebagai anak2 maka suatu kesalahan dimaklumi, tapi lihatlah ke depan jika kesalahan itu tidak cepat2 diluruskan maka akan berdampak sangat berbahaya. anak2 adalah generasi pengganti kita jiks kita sudah tiada. jadi yg dilakukan guru tersebut sudah benar. justru yg salah si kakaknya habibi yg ga paham konsep.

seharusnya jgn lgsg salah total, setuju dg bu tina cah lunkid dikurangi saja skornya dan diberikan comment disebelah jawaban. Klo siswa SMA malah ada yg aneh, dr atas uraian jwbn sdh salah tp tiba2 di akhir muncul hasil yg benar, jd saya kira kita jgn hanya berorientasi pd hasil tp pada Proses berpikir

guru tsb sudah menuliskan jawaban yg benar dg tinta merah itu ber7an agar si habibi memperhatikan. dan sebaiknya kakaknya habibi juga memperhatikan tinta merah sebelum dia komplain ke guru. trus untuk si kaskus dan para pengikutnya sebaiknya belajar matematika dg lebih baik lagi. matematika mengandung filosofi yg cukup dalam yaitu mengajarkan tentang kejujuran dan penyelesaian masalah dg sistematis. jika proses penyelesaian masalahnya benar, maka hasilnya pasti benar. tapi jika proses salah maka dapat dipastika hasilnya pun salah. kalaupun hasilnya benar, itu hanya kebenaran yang semu.

saya guru kelas 2.....jika pekerjaan anak tersebut masih dibenarkan nanti untuk selanjutnya konsep yg diterima anak akan tetap seperti itu...padahal konsep tersebut tidak benar...disalahkan saja anak masih sering mengulang konsep yang tidak benar....apalagi jika dibenarkan.kemudian jika di ujian keluar soal 2+2+2+2 dan pada pilgan ada 2x4 dan 4x2,apakah soal juga akan disalahkan karena jawaban dianggap sama???jd sebaiknya menurut saya,konsep perkalian itu memang perlu ditekankan sejak awal..

Seharusnya yang posting tanya guru yang bersangkutan, biar sekalian dijelaskan. Mungkin dulu saat masih kelas 3 ngalamun saat dijelaskan gurunya. He he he

untuk semua guru matematika dan orang yg paham pd matematika insya Allah akan membenarkan guru tsb. karena itu bagi mereka yg membenarkan cara habibi, silahkan belajar lagi. sebab jika org2 yg seperti itu mengajarkan anak2nya atau sdr2nya, atau tetangganya, maka org tsb akan mengajarkan konsep yg keliru

 ..maaf ikut ikut.. .bukan bermaksud berpihak.. .ini status bagus sekali. .terutama untuk perkmbangan matematika. .dan ini menjadi rame banget komen2 karena itulah akibat antara yang sekedar mngerti matematika (asal hitung) dengan yg tahu betul konsep2 matematika, yg saya pahami guru di atas pada tahap mempelajari konsep perkalian..belum sampai ke sifat2 perkalian. .bila pemahaman saya benar, apa yg dikerjakan oleh guru di atas sudah betul. Konsep sangat penting.. kalo salah konsep, seperti dicontohkan Raden As di atas bisa berakibat fatal. .maju terus matematika.. terus semangat pak bu guru..salam matematika..


semua ilmu ada aturannya & ada kaitannya dalam kehidupan sehari2 misalnya konsep perkalian diterapkan di kedokteran misalnya pasien minum obat 3x1 itu artinya 1+1+1 (pasien dalam waktu sehari minum obat 1tablet+1tablet+1tablet bukan sekaligus minum 3tablet dlm 1hari) bayangkan jika 3x1 bisa diartikan 3 bila diterapkan dalam hal minum obat maka bisa berakibat fatal. semoga bisa sedikit membantu, makasih

konsep awal yang benar dari gurunya. mestinya kakak habibi membaca buku sumber yg digunakan guru tsb atau dia membaca buku sumber matematika SD sesuai materi tsb diajarkan. persoalannya bukan pada hasil semata. tapi lebih pada proses penguasaan suatu konsep dengan benar. karena memang kompetensi yang hendak dicapai adl penguasaan konsep. jadi memang kakak habibi mestinya mengacu pada hal tsb. mungkin ketika kompetensi yg hendak dicapai berbeda, bisa jadi proses yg berbeda tsb menjadi benar, jadi fokus pada tujuan proses poembelajaran (kompetensi yg hendak dicapai). bukan hasil semata.

 guru sudah benar koq, setuju dg komen Joe N Nedy, pada konsepnya, tapi tidak setuju dg menyalahkan gurunya, sekali lg guru sudah benar, anak harus tau nile hasil pekerjaanya sbg feedback, entah kecil ato besar nile yang didapat itu adl hasil pencapaian kompetensinya, karena guru juga harus memberikan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
informatif kepada peserta didik atau ortu peserta didik sebagai bagian pelaksanaan penilaian kepada peserta didik yang telah dilaksanakan oleh guru secara profesional, terbuka, edukatif,
efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya, maju terus guru INDONESIA...


Bagaimana pendapat anda? apakah 4 X 6 = 6 X 4?

Tidak ada komentar